Materi : Kolaborasi dan kepemimpinan
Pemateri : Muhammad Abduh, Ph.D.
Setiap orang pasti mempunyai impress pribadi, akan tetapi ketika telah terjun di dunia kerja nantinya harus mempunyai impact bagi sekitar.
Mindset atau pola pikir merupakan keyakinan seseorang yang berperan sangat penting dalam hidupnya dan berpengaruh terhadap perilakunya. Mindset sendiri dibagi menjadi 2, yaitu growth mindset dan fixed mindset. Orang yang memiliki growth minset cenderung percaya bahwa kemampuaan mereka dapat di capai dengan usaha dan menjadikan sebuah permasalahan menjadi tantangan. Sedangkan fixed mindset cenderung percaya bahwa kemampuannya tidak dapat dikembangkan lagi atau telah ia dapatkan sejak lahir.
Setiap pribadi pasti memiliki sebuah tujuan, akan tetapi ketika sudah berkelompok, maka kita memiliki tujuan bersama. Tujuan bersama tersebut haruslah disepakati, sehingga nantinya pasti merelakan beberapa tujuan pribadi tidak tercapai demi sebuah tujuan bersama. Dalam mencapai tujuan perlu adanya tahapan-tahapan dan sebuah proses. Karena itu merupakan tujuan bersama, maka jangan sampai merasa atau melakukannya sendirian. Selain itu, kenali diri dan lingkungan serta terus mempunyai semangat untuk belajar sepanjang hayat.
Terkadang untuk mencapai sebuah tujuan terdapat kapasitas yang dibutuhkan. Sedangkan setiap orang pasti memiliki kapasitas yang berbeda beda. Maka dari itu, kolaborasi diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan dengan menghilangkan batas kapasitas tersebut. Sehingga mempermudah dalam mencapai sebuah tujuan.
Terdapat rantai untuk pencapaian nilai/tujuan, diantaranya :
Menentukan semua target. siapa? individual, team, participant, stakeholders
Individu melakukan tugasnya masing-masing
Tim melakukan proses dengan berinteraksi kepada participants
Setiap proses harus berkontribusi kepada pencapaian tujuan dengan mempertimbangkan stakeholders.
John C. Maxwell, mendefinisikan pemimpin ialah “ A leader is one who knows the way, shows the way, and goes the way”. Pemimpin tidak memanfaatkan kedudukannya dalam melakukan keinginan pribadi. Akan tetapi seperti yang dikatakan pemateri bahwa pemimpin berfokus terhadap dirinya sendiri untuk bagaimana caranya menggerakkan tim dan mencapai sebuah tujuan. Setiap orang adalah pemimpin, setidaknya untuk dirinya sendiri. Setiap orang juga memiliki tingkat kepemimpinan yang berbeda dan keterbatasan dalam leadership dapat dikurangi dengan selalu belajar.
Gambar 1 . Level kepemimpinan
Keberagaman dalam sebuah tim merupakan keniscayaan, namun harus tetap dikendalikan agar tidak menghambat dalam mencapai sebuah tujuan. Karena setiap anggota tim mungkin memilikii tujuan yang berbeda, sedangkan kesamaan tujuan adalah kesuksesan dari sebuah tim. Slah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan mengenal dan menggunakan kapasitas setiap anggota tim.
“ Kebaikan adalah sebuah tujuan
Kesempurnaan adalah musuh kebaikan
Jika tidak kenal, belajar untuk mengenali
Jika tidakk tahu, terbuka untuk pengetahuan baru
Berbicara dan bertindak dengan pengetahuan “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar